14 Maret 2009

Pengembangan Budidaya Mangga



Mangga merupakan salah satu komoditas unggulan Kabupaten Indramayu. Sedikitnya ada 13 varietas mangga yang dikembangkan di Kabupaten Indramayu, varietas tersebut adalah Mangga Gedong Gincu dan Cengkir. Varietas mangga dari Kabupaten Indramayu mempunyai permintaan pasar yang tinggi di tingkat lokal, nasional bahkan sudah memasuki pasar ekspor. Mangga merupakan trade mark Indramayu sampai sekarang Indramayu dikenal sebagai kota mangga.


perkembangan produksi lima tahun terakhir


Peta Sentra Pengembangan Mangga


Strategi Pengembangan Budidaya Mangga
1. Budidaya
- Pengkawalan Teknologi Anjuran Budidaya Mangga
- Pengembangan Komoditas Lokal Spesifik (Mangga Cengkir)
- Perbanyakan Benih (Penangkaran Bibit Mangga Cengkir Dermayu)
- Perlakuan Khusus untuk menghasilkan produksi di luar musim (off season)
- Pemangkasan bentuk, pemeliharaan dan produksi
- Pemupukan organik dan kimia
- Penggunaan ZPT (perangsang pembungaan)
- Penyemprotan PPC+fungisida+perekat
- Pengairan/penyiraman
- Pengendalian OPT

2. Panen dan Pasca Panen
- Waktu panen yang tepat
- Sortasi, grading dan perlakuan buah
- Penggunaan alat panen
- Penggunaan keranjang plastik
- Pengangkutan dari kebun ke gudang
- Pengepakan
- Pengembangan usaha prosesing mangga (manisan kering, dodol, sirup dll)

3. Pemasaran
- Pengembangan kelembagaan kelompok
- Melaksanaan kemitraan

4. Pengembangan Usaha
- Usahatani secara berkelompok
- Penumbuhan desa agroindustri
- Pengembangan industry pengolahan mangga
- Pendekatan akses permodalan kepada bank melalui SP-3, LM3 dan skim perkreditan lainnya

Pengembangan Jamur Merang




Jamur Merang merupakan salah satu komoditas unggulan yang sedang digalakkan. Komoditas ini sangat baik bagi pemanfaatan limbah pertanian yang selama ini terbuang guna meningkatkan pendapatan petani. Budidaya Jamur Merang juga mampu menghasilkan hasil turunan berupa kompos yang bisa digunakan atau dijual oleh petani.

Perkembangan produksi jamur tahun 2008



Area pengembangan jamur merang

Pengembangan Sayuran Dataran Rendah



Kabupaten Indramayu adalah dataran rendah yang selama ini mengalami defisit dalam pemenuhan kebutuhan sayuran. Selama ini kebutuhan tersebut didatangkan dari luar daerah, namun demikian pengembangan sayuran dataran rendah dan buah-buahan juga terus dilakukan. Produksi sayuran dari Kabupaten Indramayu pada Tahun 2007 sebesar 64.032,89 Ton atau sekitar 80,15 % dari total estimasi kebutuhan yaitu sebesar 79.883,369 Ton. Nilai tersebut apabila dikonversikan ke dalam standar norma gizi baru bisa memenuhi 37,465 kg/kap/tahun.

Sayuran dataran rendah yang biasa ditanam meliputi Bawang Merah, Kacang Panjang, Lombok/Cabe Merah, Cabe Rawit, Tomat, Terung, Mentimun, Kangkung, Bayam, Petsai/Sawi, Pare dan Semangka. Penanaman sayuran dilakukan melalui dua cara, yang pertama membuka lahan sawah khusus untuk menanam sayuran dan yang kedua memanfaatkan masa akhir tanam padi untuk ditanami sayuran.

Beberapa sayuran dataran tinggi juga dicoba diadaptasi di Indramayu yang beriklim panas diantaranya adalah kembang kol. Komoditas ini telah dibudidayakan di Kecamatan Sukra lokasi Pengembangan Jamur pada Bulan Agustus 2008 sudah dipanen sebanyak 125 kuintal.